Ketika
kita sedang memeriksa tanaman yang sakit, tentulah pertanyaan yang pertamakali muncul di benak kita adalah ”apa penyebab penyakit tersebut ?” Ilmu yang mempelajari tentang penyebab
penyakit disebut etiologi. Penyebab
penyakit banyak macamnya, terdiri atas kelompok jamur, bakteri, molikut, virus,
viroid, nematoda, protozoa dan faktor-faktor lingkungan yang ekstrim.
3.1 Penyebab Penyakit Biotik
a. Jamur
Jamur
merupakan penyebab penyakit yang paling dulu dikenal dan paling banyak genus
dan spesiesnya menyerang dan merusak tumbuhan bila dibandingkan dengan penyebab
penyakit yang lain. Selain itu jamur
merupakan cikal-bakal lahirnya ilmu penyakit tumbuhan karena dimulai dari
diketahuinya keganasan beberapa macam jamur yang menyerang beberapa tanaman
penting di Eropa seperti gandum (penyakit karat), kentang (hawar daun
kentang/Phytopthora infestans) dan anggur pada tahun 1600-an serta berhasil
pula ditemukan cara-cara pengendaliannya/pengobatannya.
Jamur
adalah organisme yang umumnya berukuran mikroskopis, memiliki inti sejati,
berbentuk benang bercabang-cabang, berspora, tidak berklorofil, memiliki
dinding sel yang berisi khitin dan glukan.
Tubuh vegetatif jamur berupa kumpulan benang-benang memanjang dan
bercabang-cabang yang disebut miselium, dan individu-individu benang terebut
disebut hifa. Diameter hifa berukuran
1-2 mm. Perkembang-biakan jamur malalui
spora/konidia. Spora jamur dihasilkan
secara seksual dan aseksual. Jamur yang
menyerang dan merusak tumbuhan digolongkan ke dalan jamur patogen tumbuhan. Jamur patogen tumbuhan ada yang bersifat
parasit obligat dan parasit fakultatif.
Jamur yang bersifat parasit obligat hanya dapat hidup pada tumbuhan
hidup, sedangkan yang bersifat parasit fakultatif adalah jamur yang dapat hidup
pada tumbuhan hidup maupun pada bahan organik mati.
Lebih
dari 10.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Semua tumbuhan dapat diserang dan dirusak
oleh beberapa spesies jamur dan setiap jamur parasitik dapat menyerang satu
atau banyak macam tumbuhan. Serangan
jamur pada tumbuhan dapat ringan, sedang, berat bahkan sampai mematikan.
Berikut
ini dikemukakan beberapa contoh penyakt tanaman yang disebabkan oleh
jamur. Helminthosporum oryzae
(bercak coklat), Cercospora oryzae (bercak bergaris sempit) dan Pyricularia oryzae (blast) merupakan
penyebab penyakit tanaman padi sedangkan Peronosclerospora
maydis adalah penyebab penyakit bulai pada tanaman jagung. Corynespora
cassiicola dan Oidium heveae
adalah penyebab penyakit gugur daun pada tanaman karet.
b. Bakteri
Penemuan bakteri sebagai
penyebab penyakit tanaman adalah relatip baru bila dibandingkan dengan jamur
yaitu pada tahun 1878 ketika Burrill di Amerika Serikat menemukan adanya
bakteri sebagai penyebab penyakit hawar api pada tanaman pir dan apel. Bakteri temasuk ke dalam golongan
prokaryota. Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang
bahan genetiknya (DNA) tidak dikelilingi membran sehingga tidak tersusun
sebagai inti. Bakteri memiliki membrane
dan dinding sel. Sampai saat ini telah
diketahui bahwa sekitar 100 spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman. Bakteri yang menyebabkan
penyakit pada tumbuhan disebut bakteri patogen tumbuhan. Berbagai macam tanaman dapat diserang oleh
bakteri. Bentuk-bentuk bakteri dapat
berupa batang, sperikal, dan berupa benang-benang (filament). Perkembang-biakan bakteri adalah secara
aseksual yaitu dengan cara pembelahan (fission). Perkembang-biakan bakteri sangat cepat karena
dalam setiap 30 menit satu sel bakteri membelah dua, dua membelah menjadi empat
dan demikian seterusnya. Kebanyakan
bakteri patogen tumbuhan memiliki bentuk batang dengan pengecualian pada bakteri
Streptomyces yang berbentuk benan-benang.
Diameter bakteri berkisar antara 0,6-3,5 mm.
Sebagian besar bakteri patogen tumbuhan memiliki flagella. Pemeriksaan satu bakteri dapat dilakukan
dengan memakai mikroskop majemuk, namun karena ukurannya yang sangat kecil
sulit untuk mendapatkan detailnya.
Beberapa
contoh penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri dikemukakan sebagai
berikut. Pseodomonas syringae
pv.glycinea adalah penyebab penyakit hawar daun pada tanaman kedelai sedangkan
Ralstonia sp. adalah penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman pisang. Penyakit busuk basah pada tanaman kubis
disebabkan oleh Erwinia caratovora pv. caratovora. Penyakit layu pada tanaman tomat, terong dan
tembakau disebabkan oleh Pseodomonas solanacearum.
a.
Molikut
Hampir
selama 70 tahun setelah ditemukannya virus tumbuhan, banyak penyakit tumbuhan
yang sebenarnya bukan disebabkan oleh virus dikatakan disebabkan oleh
virus. Namun pada tahun 1967 di Jepang
Doi dan kawan-kawannya menumukan fakta bahwa penyakit-penyakit pada tumbuhan
tersebut disebabkan oleh Molikut
Seperti
halnya bakteri, molikut juga merupakan golongan prokaryota tetapi tidak
memiliki dinding sel, hanya memiliki membran sel. Molikut adalah mikroorganisme bersel tunggal
yang bahan genetiknya (DNA) tidak dikelilingi oleh membran sehingga tidak
tersusun sebagai inti. Molikut dapat
menyerang berbagai macam tanaman. Kelas
Molikut mencakup genus Spiroplasma dan genus yang belum diketahui pasti tetapi
hanya dikenal dengan nama Fitoplasma. Spiroplasma
dapat dibiakkan ke dalam media nutrisi buatan, sedangkan Fitoplasma hingga kini
tidak dapat dibiakkan dalam media nutrisi buatan. Spiroplasma dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman jeruk (Citrus stubborn) dan jagung (Corn stunt) sedangkan serangan
Fitoplasma pada tanaman kelapa sangat mematikan yang dikenal dengan penyakit
kuning maut (Coconut lethal yellowing).
d.
Virus
Pada
tahun 1898 Beijerinck menyimpulkan bahwa penyakit mosaik pada tembakau bukan
disebabkan oleh mikroorganisme tetapi disebabkan oleh zat cair yang menular
yang disebutnya virus. Pada tahun 1936,
Bawden dan kawan-kawannya membuktikan bahwa virus tidak hanya terdiri atas
protein, tetapi juga terdiri atas sejumlah kecil asam ribonukleat (ribonucleic
acid/RNA).
Virus adalah
nucleoprotein yang terdiri atas asam nukleat dan protein. Virus memiliki kemampuan untuk menimbulkan berbagai macam penyakit pada
tanaman. Virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada tumbuhan disebut virus tumbuhan.
Individu virus terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya. Satu macam virus dapat menginfeksi satu
sampai belasan spesies tumbuhan yang berbeda dan setiap spesies tumbuhan
biasanya dapat diserang oleh berbagai macam virus. Perkembang-biakan virus tidak melalui
pembelahan atau dengan menghasilkan alat-alat reproduksi, tetapi dengan jalan merangsang sel-sel tumbuhan
inang untuk membentuk virus yang lebih banyak.
Serangan virus pada tumbuhan dapat ringan, sedang, berat bahkan
mematikan.
Pada
tanaman padi ditemukan beberapa macam penyakit virus, antara lain tungro,
kerdil hampa dan kerdil rumput, sedangkan pada tanaman kacang tanah ditemukan
adanya penyakit mosaik.
Penyakit-penyakit virus pada tanaman tomat antara lain meliputi penyakit
keriting dan penyakit mosaik ketimun.
Pada tanaman cabai dan terong juga ditemukan berbagai macam penyakit
yang disebabkan oleh virus.
e. Viroid
Diener
pada tahun 1971 menetapkan bahwa penyebab penyakit kumparan akar umbi (spindle
tuber) pada kentang disebabkan oleh molekul asam nukleat yang lebih kecil dari
virus dan disebutnya viroid. Viroid
dapat menginfeksi berbagai macam tanaman, antara lain kelapa (penyakit
cadang-cadang, sangat mematikan), kentang, jeruk, alpukat, anggur, dan
timun. Viroid berukuran kecil dengan
asam ribonukleat yang berat molekulnya ringan.
Viroid dapat mereplikasi dirinya sendiri. Serangan viroid dapat sampai mematikan
tanaman.
f.
Nematoda
Needham
pada tahun 1743 merupakan orang pertama yang melaporkan adanya nematoda yang
berasosiasi dengan penyakit tumbuhan berdasarkan pengamatannya pada biji-biji
gandum yang abnormal (bulat), walaupun
Needham sendiri tidak menyatakan bahwa nematoda tesebut adalah penyebab
penyakitnya.
Nematoda
termasuk ke dalam golongan hewan multiselluler yang sederhana, memiliki sistem
syaraf, alat peraba dan otot. Kata nematoda berasal dari bahasa Yunani yang artinya benang,
berbentuk memanjang, silindris dan meruncing pada kedua ujung badannya, mirip
seperti cacing. Cacing-cacing ini
berukuran mikroskopis, antara 300-1000 mm. Nematoda dapat menyerang
berbagai macam tumbuhan, oleh karena itu disebut fitonematoda. Fitonematoda berkembang biak dengan telur.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh nematoda mulai dari ringan, sedang,
berat bahkan dapat mematikan tumbuhan.
Berbagai
macam tanaman seperti tanaman padi-padian, kacang-kacangan, sayuran,
buah-buahan dan tanaman perkebunan dapat diserang oleh berbagai macam nematoda
yang secara ekonomi sangat merugikan.
g. Protozoa
Pada
tahun 1909 Lafont di Mauritius telah mengamati bahwa di dalam sel-sel penghasil
lateks dari tumbuhan penghasil lateks famili euphorbiaceae terdapat protozoa
berflagella, sedangkan pada tahun 1931 Stahel menemukan protozoa berflagella
menginfeksi floem tanaman kopi yang menyebabkan abnormalitas pembentukan floem
tanaman kopi sehingga tanaman menjadi layu.
Protozoa
berflagella dapat minimbulkan penyakit pada tanaman dan dimasukkan ke dalam
genus Phytomonas. Beberapa spesies dari genus Phytomonas telah dilaporkan dapat
menyerang tumbuh-tumbuhan dari famili Asclepiadaceae, Moraceae (Ficus spesies),
Rubiaceae (tanaman kopi), Euphorbiaceae (tanaman singkong) dan Palmae (kelapa
dan kelapa sawit). Phytomonas adalah
organisme mikroskopis.
2 komentar:
postingannya Bagus dan Mantap kak..
silahkan di pakai, materi ini saya dapat dari tim dosen IPTU FP UNILA
Posting Komentar